![]() |
Pada maret 2014 telah dirilis sebah film epik relijius yang di sutradarai Darren aronofsky dengan tajuk “NOAH”. Yang menceritakan perjuangan Noah dalam menyelamatkan umatnya dari bencana maha dahsyat berupa banjir bandang dengan menggunakan bahtera raksasa. Tapi kali ini tidak akan membahas film tersebut. Melain sisi lain terkait sebuah sebuah bencana dahsyat yang datang saat tersebut. Yang disuguhkan melalui sebuah film “Oops, Noah Is Gone” atau akrab dengan sebutan “Two by Two”.
Tampaknya Toby Genkel & Sean McCormack
selaku sutradara dalam penggarapan film tersebut sengaja
ingin membawa kita dalam dunia mereka. Yaitu dunia yang diselimuti rasa
penasaran bercampur kekonyolan. Sehingga munculah sebuah gagasan ide untuk
menilik kembali kejadian becana dahsyat yang menimpa noah dan umatnya, hanya
saja dari sudut pandang binatang.
Sama seperti yang telah banyak kita dengar
dari kisah Noah (Nabi Nuh) terdahulu. Bahwa akan datang bencana dahsyat sebuah
banjir bandang yang akan menutup seluruh seisi bumi. Sehingga Noah berdasarkan
perintah Tuhannya mengajak ummatnya untuk masuk ke dalam bahtera yang telah
dibuatnya. Termasuk seluruh jenis binatang di bumi.
Cerita Noah dari sudut pandang binatang yang
diselamatkan
Dalam film tersebut menceritakan seluruh
binatang dikumpulkan berpasangan (Two by Two) oleh raja hutan (singa)
berdasarkan surat perintah dari Noah. Dan mengumumkan seluruh binatang masuk ke
bahtera, dengan catatan mereka masuk dalam daftar.
Dengan adanya persyaratan tersebut sempat
membuat seluruh binatang terkejut dan takut kalau ternyata dirinya tidak masuk
dalam daftar binaang yang diperkanankan masuk ke bahtera.
Waktu pendaftaran pun tiba, sepasang demi pasang binatang maju untuk pengecekan. Dan hal buruk menimpa jenis binatang Nestrians, dalam film ini Finny dan ayahnya. Sebelumnya penulis sendiri kurang tau jenis apa sebeneranya nestrian tersebut. Dalam film ini diceritakan bahwa nestrian merupakan jenis binatang herbivora, hidup tidak menetap, pandai dalam membuat rumah, dan yang lebih keren lagi ia bisa mengeluarkan cahaya dalam gelap dan mengeluarkan kentut asap berwarna ungu saat ia takut / dihadapan musuh.
Alasan yang paling real kenapa nestrian
tersebut tidak berkenan masuk bahtera karena pihaknya tidak ada dalam daftar
tersebut. Namun alasan kenapa ia tidak masuk daftarlah yang sebenarnya boleh
dikatakan sebagai klimaks dari film ini. Yang akan terjawab di akhir cerita.
Tidak terima dengan keputusan tersebut,
akhirmya dengan ide cerdik ayah finny akhirnya mereka menyelinap dengan
menyamar jenis semacam srigala. Namun masalah mereka baru saja dimulai ketika leah
(jenis srigala) teman finny penasaran dan ingin meihat dengan matanya sendiri
akan banjir bandang tersebut. Akan tetapi dijaga ketat oleh gorilla.
Tertinggal Bahtera
Dengan kecerdikannya ia pun bisa melihat
banjir bandang. tapi sayang, finny dan leah tidak sadar bahwa tempat yang
diinjaknya untuk melihat banjir bukanlah bahtera. Melainkan lempengan yang
berada diluar bahtera. Dan meraka pun tidak hanya melihat banjir bandang,
melainkan melihat bahtera raksasa meninggalkan mereka.
Finny dan Leah pun akhirnya berjuang bersama
untuk menghindari terus meningginya volume air bah meski kenyataannya mereka
berbeda jenis dan terus berselisih. Tidak berbeda jauh dengan ayah finny dan
ibu leah yang terus berselisih di dalam bahtera.
Sementara didalam bahtera ayah finny dan
ibu leah juga harus menyisihkan perselisihannya demi anak-anak mereka, dan
berencana memutar balikkan arah bahtera untuk menjemput anak mereka. Karena mereka
yakin bahwa anak-anaknya dalam keadaan selamat.
Sementara dalam perjuangan finny dan leah, terjadi
peristiwa yang menegangkan akan tetap dikemas kocak. Nyawa mereka terancam,
disamping air bah, juga ada mahluk buas lain yang terus berusaha memakannya.
Serupa perjuangan Kan’an
Finny dan
leah berjuang menuju tempat yang tinggi, yaitu gunung. Hampir mirip dengan
cerita Kan’an putra nabi Nuh yang tidak mau masuk dalam bahtera dan terus
berjuang menuju dataran tinggi. Hanya saja dalam film ini usaha Finny dan Leah
membawakan hasil. Yaitu mencapai ketinggian. Disusul dengan keberhasilan ayah
Finiy dan ibu Leah dalam bahtera, yaitu memutar balikkan arah bahtera untuk
menyusul anak-anaknya.
Menemukan Jati Diri
Dan disinilah yang penulis maksud dengan
penemuan jati diri. Disaat finny bersusaha melompat ke bahtera, bongkahan es
mngenai kepalanya dan finny pun pingsan, tenggelam.
Leah yang berhasil naik ke bahtera akhirnya menyusul
finny ke dasar laut. Disusul ibu leah dan ayah Finny. Ketika ayah finny telah
menemukan Finny, semua menangis karena finny tak sadarkan diri.
Masih berada
di dasar laut, ayah finny mengungkapkan kesedihannya sembari mendekap tubuh
finny. Dan Finny pun sadar dari pingsannya. Dan tanpa mereka safari, mereka
sudah lama berada di dasar laut dengan bernafas bebas, sedang Leah dan ibunya
sudah berada dipermukaan. Dimulai dari ayah Finny yang terkejut saat dirinya
sadar bahwa ternyata ia mampu bernafas dalam air.
Mereka pun
akhirnya bahagia, dan pertanyaan kenapa mereka tak masuk dalam daftar binatang
yang diperkenanka masuk ke bahtera pun akhirnya terjawab. Bahwa habitat mereka
sejatinya berada di air.
Terima kasih
telah membaca sedikit review film dari saya. Saran dan kritik yang membangun
penulis harapkan untuk mendukung produltifitas penulisan yang baik. Sekian.
Tidak ada komentar